Pada awal mendengar sistem keagenan, beberapa orang berpikir ini adalah bisnis MLM (Multi Level Marketing). Dalam pandangan mereka untuk bisa sukses di bisnis MLM maka harus memiliki banyak downline.
Saat mendengar sistem ini menawarkan kesempatan pada banyak orang untuk menjadi agen, mereka berpikir ini adalah konsep MLM. Padahal bukan. Bisnis ini tidak ada tingkatan tingkatan seperti di MLM. Semua agen bertanggung jawab terhadap kinerja masing masing dan berhubungan langsung dengan pusat maupun cabang.
Jika ada agen baru yang bergabung karena rekomendasi dari agen lain, agen yang mengajak akan mendapatkan imbalan tertentu sebagai ucapan terima kasih. Selanjutnya aktivitas agen baru tidak ada sangkut pautnya dengan agen yang mengajak. Posisi mereka adalah sama dan setara. Agen yang bergabung kemudian tidak perlu membagikan keuntungan yang didapat kepada agen yang mengajak.
Konsep ini sangat berbeda dengan di MLM yang menempatkan posisi orang yang mengajak sebagai upline dan akan mendapatkan konstribusi keuntungan dari semua orang yang diajak / downline sampai berapa level sesuai dengan marketing plan perusahaan MLM.
Sistem MLM tentu memiliki keuntungan tersendiri, namun sistem ini juga melibatkan marketing plan perusahaan yang cukup rumit. Sistem pembagian keuntungan juga harus diatur agar bisa mengakomodasi semua tingkatan secara memuaskan. Selain itu, membangun suatu jaringan di bisnis MLM memerlukan ketekunan dan investasi waktu dan tenaga yang tidak sedikit.
Konsep keagenan kami menggunakan konsep single level, yaitu agen langsung berhubungan dengan pusat ataupun cabang. Tanggung jawab utama agen hanya pada dirinya sendiri. Jelas, tidak rumit dan sederhana. Jika seorang agen bekerja dengan baik, maka dia yang akan menikmati hasil kerjanya, tidak perlu berbagi dengan agen yang lain.
0 komentar:
Posting Komentar